5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia
5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia - Hallo semuanya Berita Heboh Indonesia, Pada sharing konten heboh kali ini yang diberi judul 5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia,telah dibagikan di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan isi berita heboh dan viral ini dapat anda pahami dan bermanfaat bagi anda semuanya. baiklah, ini dia berita viralnya.
Judul Berita : 5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia
Label Berita : 5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia
Hallo sobat marmut,gimana nih keadaanya?. Wah pasti menyenangkan bukan?. Kali ini kita bahas tentang 5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia. Wah judulnya saja menyeramkan,marmut imut saja takut,sobat marmut takut apa tidak?
Biar tidak penasaran yang begitu lama,yuk kita bahas.
Di pedalaman papua,para wanita (termasuk anak-anak) Suku Dani di Papua Barat menjalankan tradisi ini sebagai bentuk ungkapan rasa duka, ketika salah seorang keluarga terdekat mereka meninggal dunia. Memotong jari jadi simbolisasi dari rasa sakit dan derita yang dialami karena meninggalnya kerabat tercinta. Selain itu, mereka juga mengolesi wajah dengan abu dan tanah liat.
2. Megaret (Perang Pandan), Bali
Ritual unik dari Desa Tenganan-Bali. Ini merupakan sebuah perayaan yang didedikasikan untuk para leluhur dan Dewa Indra (Dewa Perang). Daun-daun pandan berduri dipakai sebagai senjata. Walaupun tidak sedikit menyebabkan adanya korban luka, tapi uniknya tradisi ini justru memperkuat persahabatan dan rasa kekeluargaan warga masyarakatnya.
3. Mangkok Merah-Suku Dayak
Mangkok Merah merupakan sebuah tradisi dalam adat Dayak yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar sesama rumpun Dayak serta sebagai penghubung dengan roh nenek moyang. Hanya Panglima Adat yang berwenang untuk memanggil dan berhubungan dengan para roh suci atau dewa.
Pada mulanya adat ini bernama Mangkok Jaranang karena menggunakan mangkok yang diwarnai dengan jaranang. Jaranang adalah sejenis tanaman akar yang mempunyai getah berwarna merah dan digunakan sebagai pewarna sebelum masyarakat Dayak mengenal cat. Akar jaranang yang berwarna merah dioleskan pada dasar mangkuk bagian dalam sehingga kini dikenal dengan nama Mangkok Merah.
Adat ini dilangsungkan apabila pada suatu kasus, misalnya parakng (bunuh) atau pelecehan seksual, pihak pelaku tidak bersedia menyelesaikan secara adat. Pihak ahli waris korban yang merasa terhina akan bersepakat, dan mungkin berakhir dengan melakukan aksi belas dendam melalui pengerah masa secara adat yang disebut Mangkok Merah.
Mangkok Merah hanya digunakan jika benar-benar terpaksa. Segala macam akibat yang akan ditimbulkan akan dipertimbangkan masak-masak karena korban jiwa dalam jumlah besar sudah pasti akan berjatuhan.
4. Tradisi Pemakaman Di Toraja
Tak selayaknya pemakaman pada umumnya,di daerah tertentu masih ada yang aneh-aneh. Kali ini di toraja,Upacara pemakaman adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan.
Makanya, keluarga yang kerabatnya telah meninggal butuh waktu lama buat mengumpulkan cukup biaya untuk menggelar upacara pemakaman yang meriah. Selama waktu tersebut, tubuh dari kerabat yang sudah meninggal disimpan di dalam rumah dan tinggal bersama anggota keluarga lainnya seperti ketika ia masih hidup.
Masyarakat Toraja percaya bahwa jiwa orang yang sudah wafat masih akan ada bersama mereka hingga tubuhnya dimakamkan di lubang gua yang dibuat di tepian tebing batu.
5. Upacara Ngaben-Bali
Ngaben merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh Umat Hindu di Bali yang tergolong upacara Pitra Yadnya (upacara yang ditunjukkan kepada Leluhur).
Ngaben secara etimologis berasal dari kata api yang mendapat awalan nga, dan akhiran an, sehingga menjadi ngapian, yang disandikan menjadi ngapen yang lama kelamaan terjadi pergeseran kata menjadi ngaben. Upacara Ngaben selalu melibatkan api, api yang digunakan ada 2, yaitu berupa api konkret (api sebenarnya) dan api abstrak (api yang berasal dari Puja Mantra Pendeta yang memimpin upacara).
Versi lain mengatakan bahwa ngaben berasal dari kata beya yang artinya bekal, sehingga ngaben juga berarti upacara memberi bekal kepada Leluhur untuk perjalannya ke Sunia Loka.
Gimana sobat marmut,mengerikan bukan?. Semoga dapat bermanfaat,terima kasih untuk beberapa pihak yang bisa menjadi inspirasi Blog Marmut. Serta terma kasih kepada GOOGLE,INC. Karena gambar yang diambil bisa jadi copyright,mohon maaf sebelumnya.
Judul Berita : 5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia
Label Berita : 5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia
Hallo sobat marmut,gimana nih keadaanya?. Wah pasti menyenangkan bukan?. Kali ini kita bahas tentang 5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia. Wah judulnya saja menyeramkan,marmut imut saja takut,sobat marmut takut apa tidak?
Biar tidak penasaran yang begitu lama,yuk kita bahas.
1. Ikipalin (Potong Jari), Papua
Sumber Google |
2. Megaret (Perang Pandan), Bali
Ritual unik dari Desa Tenganan-Bali. Ini merupakan sebuah perayaan yang didedikasikan untuk para leluhur dan Dewa Indra (Dewa Perang). Daun-daun pandan berduri dipakai sebagai senjata. Walaupun tidak sedikit menyebabkan adanya korban luka, tapi uniknya tradisi ini justru memperkuat persahabatan dan rasa kekeluargaan warga masyarakatnya.
3. Mangkok Merah-Suku Dayak
Google Search Mangkok Merah |
Mangkok Merah merupakan sebuah tradisi dalam adat Dayak yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar sesama rumpun Dayak serta sebagai penghubung dengan roh nenek moyang. Hanya Panglima Adat yang berwenang untuk memanggil dan berhubungan dengan para roh suci atau dewa.
Pada mulanya adat ini bernama Mangkok Jaranang karena menggunakan mangkok yang diwarnai dengan jaranang. Jaranang adalah sejenis tanaman akar yang mempunyai getah berwarna merah dan digunakan sebagai pewarna sebelum masyarakat Dayak mengenal cat. Akar jaranang yang berwarna merah dioleskan pada dasar mangkuk bagian dalam sehingga kini dikenal dengan nama Mangkok Merah.
Adat ini dilangsungkan apabila pada suatu kasus, misalnya parakng (bunuh) atau pelecehan seksual, pihak pelaku tidak bersedia menyelesaikan secara adat. Pihak ahli waris korban yang merasa terhina akan bersepakat, dan mungkin berakhir dengan melakukan aksi belas dendam melalui pengerah masa secara adat yang disebut Mangkok Merah.
Mangkok Merah hanya digunakan jika benar-benar terpaksa. Segala macam akibat yang akan ditimbulkan akan dipertimbangkan masak-masak karena korban jiwa dalam jumlah besar sudah pasti akan berjatuhan.
4. Tradisi Pemakaman Di Toraja
Google Search Image Toraja |
Tak selayaknya pemakaman pada umumnya,di daerah tertentu masih ada yang aneh-aneh. Kali ini di toraja,Upacara pemakaman adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan.
Makanya, keluarga yang kerabatnya telah meninggal butuh waktu lama buat mengumpulkan cukup biaya untuk menggelar upacara pemakaman yang meriah. Selama waktu tersebut, tubuh dari kerabat yang sudah meninggal disimpan di dalam rumah dan tinggal bersama anggota keluarga lainnya seperti ketika ia masih hidup.
Masyarakat Toraja percaya bahwa jiwa orang yang sudah wafat masih akan ada bersama mereka hingga tubuhnya dimakamkan di lubang gua yang dibuat di tepian tebing batu.
5. Upacara Ngaben-Bali
Google search image Ngaben |
Ngaben merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh Umat Hindu di Bali yang tergolong upacara Pitra Yadnya (upacara yang ditunjukkan kepada Leluhur).
Ngaben secara etimologis berasal dari kata api yang mendapat awalan nga, dan akhiran an, sehingga menjadi ngapian, yang disandikan menjadi ngapen yang lama kelamaan terjadi pergeseran kata menjadi ngaben. Upacara Ngaben selalu melibatkan api, api yang digunakan ada 2, yaitu berupa api konkret (api sebenarnya) dan api abstrak (api yang berasal dari Puja Mantra Pendeta yang memimpin upacara).
Versi lain mengatakan bahwa ngaben berasal dari kata beya yang artinya bekal, sehingga ngaben juga berarti upacara memberi bekal kepada Leluhur untuk perjalannya ke Sunia Loka.
Gimana sobat marmut,mengerikan bukan?. Semoga dapat bermanfaat,terima kasih untuk beberapa pihak yang bisa menjadi inspirasi Blog Marmut. Serta terma kasih kepada GOOGLE,INC. Karena gambar yang diambil bisa jadi copyright,mohon maaf sebelumnya.
0 Response to "5 Tradisi Paling Menyeramkan Di Indonesia"
Post a Comment