Biografi Ki Hajar Dewantara-Bapak Pendidikan Nasional

Biografi Ki Hajar Dewantara-Bapak Pendidikan Nasional - Hallo semuanya Berita Heboh Indonesia, Pada sharing konten heboh kali ini yang diberi judul Biografi Ki Hajar Dewantara-Bapak Pendidikan Nasional,telah dibagikan di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan isi berita heboh dan viral ini dapat anda pahami dan bermanfaat bagi anda semuanya. baiklah, ini dia berita viralnya.

Judul Berita : Biografi Ki Hajar Dewantara-Bapak Pendidikan Nasional
Label Berita : Biografi Ki Hajar Dewantara-Bapak Pendidikan Nasional


Hallo sobat marmut,ketemu lagi nih. Kali ini inspirasi yang akan kita bahas berasal dari orang sangat berpengaruh dibidang pendidikan. Tidak salah lagi,kalau bukan KI Hajar Dewantara. Beliau juga memiliki nama lain atau nama lahir,layaknya presiden pertama kita Soekarno. Namun sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun. Beliau di kenal sebagai tokoh aktivis pergerakankemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Prestasi

Sebuah perjuangan pasti ada hasil,hasil tersebut merupakan Prestasi yang nyata. Maka dari itu lah KI Hajar Dewantara Sukses meraih prestasinya dan menjadi pelopor dengan julukan Bapak Pendidikan Nasional

1. Pendiri Partai Politik Pertama Di Indonesia (Indische Partij 1912)
Indische Partij merupakan partai politik pertama yang berhasil di bentuk di hindia belanda pada  tanggal 25 Desember 1912.
Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes DekkerTjipto Mangunkusumo dan Ki Hadjar Dewantara yang merupakan organisasi orang-orang Indonesia dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indonesia). IP sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.
Indische Partij, yang berdasarkan golongan indo yang makmur, merupakan partai pertama yang menuntut kemerdekaan Indonesia.
Partai ini berusaha didaftarkan status badan hukumnya pada pemerintah kolonial Hindia Belanda tetapi ditolak pada tanggal 11 Maret 1913, penolakan dikeluarkan olehGubernur Jendral Idenburg sebagai wakil pemerintah Belanda di negara jajahan. Alasan penolakkannya adalah karena organisasi ini dianggap oleh kolonial saat itu dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan bergerak dalam sebuah kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.

2. Pendiri Sekolah Taman Siswa (1922)
Ki Hajar Dewantara (Soewardi) kembali ke Indonesia pada bulan September 1919. Segera kemudian ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajar ini kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan"). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.
Taman siswa menanamkan jiwa merdeka bagi rakyat,melalui bidang pendidikan.
3. Menjadi Wartawan 
De expres,oetoesan hindia dan Tjahaja Timoer

Pesan dari Ki hajar dewantara

Wartawan itu keras,namun tidak pernah kasar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Biografi Ki Hajar Dewantara-Bapak Pendidikan Nasional"

Post a Comment